Beberapa tokoh menggunakan bahasa yang
berbeda dalam mendefinisilkan pengertian
dari surlus konsumen seperti Surplus Konsumen adalah kelebihan atau perbedaan
antara kepuasaan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang
dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan
pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau
mengkonsumsikan jumlah barang tersebut. (Dr.Boediono, 1999). Atau pengertian
yang lebih sederhana yaitu : Surplus konsumen adalah kerelaan pembeli untuk
membayar dikurangi dengan jumlah yang sebenarnnya dibeli pembeli. (N.Gregory
Mankiw, 2014).
Perhatikan gambar berikut :
Gambar 1
Gambar 1 diatas menunjukan kurva permintaan.
Surplus konsumen berada dibawah kurva permintaan, dari gambar diatas yaitu
terdapat pada luas wilayah ABC. Surplus konsumen menunjukan keuntungan yang
diperoleh konsumen karena mendapatkan harga yang lebih rendah dari pada nilai
barang tersebut untuknya.
Misalnya : Anda adalah seorang konsumen
yang ingin membeli sebuah PC baru. Harga PC yang anda inginkan pada umumya
dijual seharga Rp. 4.500.000. Uang yang anda miliki untuk membeli laptop sama dengan
harga tersebut yaitu Rp. 4.500.000. Setelah mencari info, anda mengetahui bahwa
teman masa kecil anda menjual PC seperti yang anda inginkan, kemudian anda
memutuskan untuk membeli PC kepada teman masa kecil anda tersebut. Ketika anda
datang ketempat teman anda, teman anda bersedia menjual lebih murah keada anda
yaitu seharga Rp. 4.000.000,- . Maka dalam kasus ini surplus konsumennya adalah
= Rp. 4.500.000,- - Rp. 4.000.000,- = Rp. 500.000,- . Seperti yang ditunjukan
gambar 2 berikut :
Gambar 2
Gambar 2 diatas telah menjukan bagaimana
surplus konsumen dari pembelian PC harga Rp. 4.500.000 menunjukan harga yang
rela dibayarkan oleh konsumen, sedangkan harga Rp. 4.000.000,- menunjukan biaya
yang sebenarnya dikeluarkan oleh konsumen, sehingga surplusnya ialah luas
wilayah yang diberi warna merah yaitu Rp. 500.000,- .
Kemudian
perhatikan gambar berikut :
Gambar 3
Gambar
3 diatas menunjukan penurunan harga dari P1 ke P2 yang mengakibatkan terjadinya
kenaikan permintaan dari Q1 menjadi Q2, dan surplus konsumen meningkat yang
ditunjukan pada luas wilayah ADF. Kenaikan surplus terjadi karena konsumen awal
yang sekarang membayar lebih murah yaitu ditunjukan wilayah BCDE (berwarna
hijau muda) serta ditambah karena adanya konsumen baru yang membeli dengan
harga murah yang ditunjukan pada luas wilayah CEF.
Referensi :
Dr.Boediono,
1999, Seri Sinopsis Pengantar ilmu Ekonomi : Ekonomi Mikro, Yogyakarta :
BPFE-Yogyakarta
N.Gregory Mankiw, 2014, Pengantar
Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba Empat
mantap,mudah dimengerti trimsbyk
BalasHapusHmmm...bgus
BalasHapus