Surplus produsen adalah jumlah yang
dibayarkan oleh penjual untuk sebuah barang dikurangi dengan biaya produksi
barang tersebut. Berbeda dengan seorang pembeli yang selalu ingin menerima
barang dengan harga yang lebih rendah, seorang penjual selalu ingin menerima
harga yang lebih tinggi untuk setiap barang yang dijual
. Semakin tinggi harga yang diperoleh maka semakin tinggi pula surplus produsen yang dimiliki oleh penjual.
. Semakin tinggi harga yang diperoleh maka semakin tinggi pula surplus produsen yang dimiliki oleh penjual.
Perhatikan gambar berikut :
Gambar 1.
Gambar diatas menunjukan kurva penawaran.
Surplus produsen berada diatas kurva penawaran, dari gambar diatas yang
terdapat pada luas wilayah A adalah besarnya surplus produsen yaitu : nilai
yang diterima penjual – Biaya penjual = 30.000 – 20.000 = 10.000.
Gambar 2
Gambar 2 menunjukan yang terjadi jika terjadi
kenaikan harga menjadi 60.000. Surplus produsen sekarang menjadi meningkat. Kenaikan
ini terjadi pada, pertama penjual yang
menjual sebanyak Q =1 pada harga 30.000, dan sekarang meningkat menjadi 60.000
tambahan surplus produsennya terdapat pada wilayah B, kedua penjual baru yang masuk ke pasar yang
bersedia menjual barang pada harga baru tersebut sehingga mengakibatkan
terjadinya kenaikan penawaran menjadi Q = 2, Surplus produsen dari penjual baru
ini adalah wilayah C. Jika kita jumlahkan maka total dari surplus produsennya ialah
= surplus penjual pertama+ surplus penjual baru = (60.000-20.000 = 40.000) + (60.000-30.000 =
30.000) = 70.000. Maka surplus produsennya ialah sebesar 70.000.
Referensi : N.Gregory Mankiw, 2014, Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar