Rabu, 04 Mei 2022

Teori Pertumbuhan Ekonomi - Steady Growth

Teori pertumbuhan ekonomi yang dibahas pada matari adalah teori pertumbuhan Steady Growth (Harrod-Domar) yang dikembangkan oleh dua orang ahli ekonomi sesudah Keynes, yaitu Evsey Domar dan R.F Harrod.  Teori ini merupakan perluasan dari analisis Keynes mengenai kegiatan ekonomi nasional dan masalah penggunaan tenaga kerja. Analisis Keynes dianggap kurang lengkap karena tidak menyinggung persoalan mengatasi masalah-masalah ekonomi dalam jangka panjang. Analisis Harrod-Domar dibuat untuk menutup kelemahan ini. Teori ini pada intinya manganalisis persoalan berikut : “Syarat apakah atau keadaan yang bagaimanakah yang harus tercipta dalam perekonomian untuk menjamin agar dari tahun ke tahun kesanggupan memproduksi yang selalu bertambah sebagai akibat dari penambahan modal pada tahun sebelumnya akan selalu sepenuhnya digunakan “.[1]

            Harrod-Domar mempertahankan pendapat ahli-ahli ekonomi terdahulu yang menekankan peranan pembentukan modal dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang, maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Namun, pertambahan kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang tidak serta merta menciptakan pertambahan produksi dan kenaikan pendapatan nasional. Harrod dan Domar sependapat dengan Keynes bahwa pertambahan produksi dan pendapatan nasional bukan ditentukan oleh pertambahan dala kapasitas memproduksi, tetapi oleh kenaikan pengeluaran masyarakat. Dengan demikian, walaupun kapasitas produksi bertambah, pendapatan nasional baru akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi tercipta apabila pengeluaran masyarakat mengalami kenaikan kalau dibandingkan dengan masa sebelumnya.

Syarat untuk Mencapai Steady Growth

            Pertambahan kapasitas barang-barang modal yang efektif dapat dirumuskan sebgai berikut : 

dimana  Ys adalah pertambahan kapasitas yang efektif atas barang-barag modal yang baru, I adalah besar pembentukan modal yang dilakukan, dan  adalah rasio produsi modal. Nilai  disebut juga sebagai produktifitas modal.






[1] Sadano Sukirno, 2007, Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan, Jakarta : Prenada Media Group 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teori Perdagangan

  Teori Keunggulan Absolut – Adam Smith             Keunggulan absolut (absolute advantage) merujuk pada kemampuan sebuah negara, wilayah,...